BENGKULU– Pusat kuliner ikan asin di sepanjang jalan pantai Malaboro, Kota Bengkulu, menjadi sepi pengunjung .
Masyarakat kota Bengkulu biasanya membeli Ikan Asin disana, karena disana banyak macam macam ikan Asin. Tapi dalam beberapa pekan ini Ikan Asin kurang diminati oleh masyarakat. Sehingga banyak ikan asin yang membusuk karena tidak laku.
Menurut Cici (44 tahun) Penjual ” penjualan ikan asin sekarang sangat menurun, sudah tidak ada peminat ikan asin, sehingga kami para penjual bingung harus diapakan ikan kami yang tidak laku, sehingga banyaknya ikan yang membusuk, dikarenakan tidak laku, jadi kami mengalami kerugihan yang besar karena ikan yang membusuk, sehingga kami tidak menghasilkan uang. Biasanya kami sehari itu bisa mendapatkan uang RP.500.000, Tapi dengan keadaan sepi seperti ini kami kadang sama sekali tidak mendapatkan uang”. Ujar CICI, Selasa (28/05/2022)
Menurut Maya (38Tahun) penjual “ Ikan asin kini memang kurang diminati oleh masyarakat sehingga kami juga bingung harus diapakan ikan ini, ikan asin ini laris ketika waktu liburan karena banyak orang luar yang berlibur untuk membeli oleh-oleh, seperti orang yang datang dari Palembang, linggau dan yang lain-lain, tapi hanya waktu liburan ikan kami ramai, tapi dalam beberapa pekan ini ikan kami banyaklah membusuk”. Ujar maya, Selasa (28/05/2022)
Jadi para penjual sangat merasakan kerugihan dan menimbulkan dampak dari sepinya penjualan ikan asin ini, sehingga banyaknya ikan yang busuk dan para penjual pun bingung dengan keadaan ikan mereka, karena ikan asin ini hanya bertahan dalam jangka 1 atau 2 bulan.
Dampak bagi penjual ikan asin ini mereka kesulitan dalam perekonomian biasanya cukup untuk sehari-hari tapi sekarang para penjual harus berhemat untuk biaya kehidupannya sehari-hari, dikarenakan sepinya peminat ikan asin.
Harapan kedepannya semoga ikan asin ini bisa lebih terkenal lagi agar lebih banyak masyarakat di kota atau diluar kota Bengkulu untuk mengetahui bahwa lezatnya ikan asin, dan agar ikan asin kedepannya lebih diminati lagi oleh masyarakat. (fika50)