Bengkulu: Desa wisata menjadi alternatif baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Ribuan potensi wisata berbasis desa mulai menjamur di Indonesia, namun hal tersebut tak luput dari banyak juga keterbatasan. Salah satunya minimnya aksea internet guna kebutuhan promosi.
Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Wilayah ini memiliki segudang potensi wisata seperti air terjun bertingkat tiga, jalur arung jeram, wilayah camping ground dan lainnya terintegrasi dalam kawasan yang asri alamiah. Sulitnya akses internet menjadikan desa ini sepi dari promosi wisata.
“Desa kami banyak blank spot, nelpon saja susah apalagi internet. Jadi susah bagi kami untuk promosi wisata,” sebut Kepala Desa Air Tenam, Sarnanto dikutip dari kompas.com, Sabtu (5/3/2022).
Ia ceritakan akses jalan menuju desanya tidak sulit kondisi jalan baik beraspal jarak air terjun dengan jalan utama berkisar 500 meter. Jarak tempuh dari Kota Bengkulu hanya 4 jam.
Air terjun ketinggian 13 meter dilengkapi dengan kolam pemandian. Sejuknya air dan keindahan alam menyempurnakan wisata di desa ini. Secara fasilitas desa telah menyediakan rumah warga sebagai penginapan termasuk tempat parkir dan makan.
“Fasilitas lengkap disediakan melibatkan masyarakat. Keluhan kami hanya tidak adanya akses telepon dan internet. Harapan kami pemerintah bisa menghadirkan internet di kampung kami,” kata Sarnanto.
Pemerintah Provinsi Bengkulu mendata masih ada sekitar 78 desa di seluruh Kabupaten Provinsi Bengkulu yang tidak memiliki sinyal dan akses internet atau blank spot.
Plt Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bengkulu, Sri Hartika mengatakan jika beberapa desa yang mengalami blankspot disebabkan karena kondisi tanah di Provinsi Bengkulu tidak merata.
“Sehingga mempengaruhi frekuensi dan sinyal yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Firmansyah, kontributor Kompas.com