Home / dehasen radio / Perjuangan Anindya Liputan Kenegaraan: Berurai Air Mata Hingga Lompat Bus

Perjuangan Anindya Liputan Kenegaraan: Berurai Air Mata Hingga Lompat Bus

Anindya Safitri Reporter Dehasen Radio berpose didepan mobil dinas kepresidenan Indonesia 1 saat melakukan peliputan kunjungan kerja Presiden ke Bengkulu (foto: dyo)

Bengkulu: Melakukan peliputan orang penting, merupakan dambaan semua jurnalis atau wartawan. Apalagi liputan kenegaraan orang nomor satu di Republik Indonesia yaitu Presiden dan Wakil Presiden.

Anindya Safitri, Reporter Dehasen Radio 88,5 FM mendapat kesempatan langka ini saat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu. Mahasiswi jurusan Ilmu KOmunikasi Universitas Dehasen Bengkulu yang tengah merampungkan Skripsi ini tertantang untuk melaksanakan tugas reportase langsung atau Live Report tanggal 15 dan 17 Februari 2019.

Anindya yang akrab disapa Indi ini mulai melakukan registrasi di bidang Penerangan Markas Korem 041 Garuda Emas. Dehasen Radio yang awalnya belum terdaftar sebagai media partner Korem harus melalui tahapan administrasi dan argumentasi serta seleksi tingkat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga akhirnya berhasil masuk dalam jajaran lingkar utama peliputan VVIP tersebut.

Setelah berhasil menggenggam tanda pengenal peliputan khusus (Id Card) yang terkoneksi dengan data pengamanan Paspampres, Anindya mulai melakukan persiapan, seluruh informasi dan data terkait kunjungan kepresidenan mulai dikumpulkan. Informasi awal peliputan yang dilakukan hanya untuk kunjungan wakil presiden, berubah dalam beberapa jam sebelum kegiatan.

Kedatangan Wapres ditunda dua hari, tetapi justru Presiden RI Ir H Joko Widodo yang datang untuk membuka langsung Sidang Tanwir Muhammadiyah ke 51 tahun 2019 di Bengkulu. Karena waktu perubahan yang sangat mendadak, tanda pengenal yang bertuliskan kunjungan wakil Presiden tetap digunakan untuk peliputan kunjungan Presiden.

“Takut, cemas, khawatir, ini pertama kali dan sejarah dalam hidup saya, Bismilah saja, saya jalani tugas kenegaraan ini,” ujar Anindya Safitri kepada ctzonedehasenbkl.com.

Saat melakukan live report pertama, terlihat Anin sangat grogi dan terbata-bata. beberapa kali pengucapan yang dilakukannya dibawah tenda utama pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah di Balai Raya Semarak Bengkulu terbata-bata dan kurang lancar. Beberapa insiden juga terjadi, Salah seorang peserta Sidang Tanwir yang terburu-buru melewati dirinya yang tengah melakukan pelaporan menginjak rumput becek dan menciprat celana panjang hitamnya.

Kejadian lain yang juga menimpa Anin saat dia sedang berada di corong headset, seorang peserta dari luar Bengkulu tengah melakukan siaran langsung melalui sosial media dan memintanya untuk mengangkat salah satu tangan untuk melambai. Ini dilakukannya dengan beragam perasaan. Sebab dalam posisi berdiri, tangan satunya harus tetap mengangkat telepon genggam dekat dengan sumber suara supaya bisa terhubung dengan studio.

“Kejadiannya tepat saat Presiden Pak Jokowi sedang berpidato, tidak boleh ada jeda pidato, tangan, kaki leher pegal semua dan harus bertahan lebih dari setengah jam, hadapi saja dengan senyuman,” urainya.

Anindya saat mewawancarai Presiden Joko Widodo yang hanya berjarak satu meter saja (Foto: dyo)

Bertarung Untuk Liputan Wapres.

Berbagai kendala yang ditemui Anindya saat peliputan Presiden tidak menyurutkan langkahnya ketika kembali mendapat tugas meliput kedatangan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla. Untungnya dia kali ini ditemani reporter Tupputua.

Anindya yang datang menaiki kendaraan Ojek Online, terpaksa berputar arah ketika mendekati Balai Raya Semarak Bengkulu terkait pengamanan VVIP. Ternyata, pengalihan arus ini mengakibatkan, reporter bertubuh mungil ini terlambat beberapa menit saja, pintu gerbang sudah ditutup, dia ditolak masuk arena oleh Paspampres bersama
beberapa wartawan media lokal.

“Sempat mencoba negosiasi, tapi sudah Prosedur Tetap mereka, kami tetap tidak bisa masuk, untung saja Tuppu sudah ada di dalam gedung,” ungkap Anindya.

Selang beberapa menit dia menunggu di luar pagar Balai Raya Semarak Bengkulu, iring-iringan kendaraan Wakil Presiden lewat. Dengan pengawasan ketat, tidak kurang dari 4 personil TNI dan kepolisian yang terus menatap para jurnalis yang terlambat ini.

“Tanpa sadar, air mata saya berurai, tetapi anggota Paspampres itu tetap tidak mengizinkan kami masuk dan memang sudah protap, saya hargai kedisiplinan mereka,” lanjutnya.

Apakah Anindya menyerah ? ternyata tidak, dengan penuh perjuangan, dan koordinasi dengan tim peliputan dan protokol Pemerintah Provinsi Bengkulu, Dia berhasil ikut rombongan yang keluar dari Balai Raya. Anindya berhasil melompat masuk ke dalam Bus 3 Damri warna putih, yang sengaja berjalan pelan saat menikung di depan pintu
gerbang dengan pintu Bus yang terbuka.

Kesigapan dan kelincahannya dipertaruhkan, jika meleset dan terjatuh, tidak ada kesempatan lain, dia harus mundur dari tim peliputan.

Reporter Dehasen Radio di depan mobil kepresidenan Indonesia 2 (foto: dyo)

“Saya sudah bulatkan tekad, entah keberanian darimana tiba-tiba saja tidak ada rasa takut, saya berlari, melompat dan berhasil,” urainya dengan senyum sumringah.

Anindyapun melanjutkan melakukan pelaporan dari atas Bus, bersama reporter Tupputua. Selanjutnya, peliputan dan pelaporan berjalan lancar, hingga ke Mesjid Raya Baitul Izzah dan titik pelaporan terakhir di Dermaga Samudra Pelabuhan Pulau Baai.

“Alhamdulilah, tugas sudah ditunaikan, ini sejarah hidup saya, penuh kisah dan lega rasanya,” pungkasnya. (dyo)

Reporter Anindya Safitri melaporkan langsung dari arena Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah ke 51 tahun 2019 di Balai Raya Semarak Bengkulu (foto: dyo)

About didi yong

Check Also

Cerita Kurasi Kilat di Balik Pameran Foto Jurnalistik Antara

Ismar Patrizki seorang Kurator Pameran Foto Jurnalistik LKBN Antara, membagikan cerita mengenai proses kurasi yang …

One comment

  1. Tangan menyerah sebelum dapatkan yang diinginkan, demi kemajuan negara dan dehasen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by keepvid themefull earn money