Home / Ekonomi dan Bisnis / Kuliner / Nikmatnya Kopi Robusta Kepahiang Tanpa Gula

Nikmatnya Kopi Robusta Kepahiang Tanpa Gula

Kopi Robusta Kepahiang memiliki citarasa yang tinggi jika dikelola dengan baik

Bengkulu: Bagi anda penggila kopi, tentu menyeruput secangkir kopi panas di pagi hari adalah keharusan. Kebiasaan para penikmat kopi lebih banyak akan mencampur bubuk kopi dengan gula untuk diseduh dengan air panas untuk menyatukan aroma dan kenikmatan dalam setiap reguk kopi yang masuk ke mulut kita.

Kebiasaan mencampur kopi dengan gula ini tentu saja memiliki resiko besar bagi penderita kelebihan gula darah atau diabetes. Tetapi kenikmatan minum kopi akan berkurang jika kopi yang kita reguk terasa pahit. Guna mengatasi kendala ini, para produsen kopi yang tergabung dalam Bengkulu Coffee Community (BCC) membuat terobosan dengan memelihara rasa manis alami dari buah kopi yang tetap terasa ketika diseduh dan diminum tanpa gula.

Khairil Amin, salah seorang peracik kopi atau Barista yang bergabung dalam komunitas BCC mengatakan, Kopi tanpa gula yang dihasilkan tentu saja dengan melakukan proses yang lebih rumit. Mulai dari pemilihan buah petik merah, penjemuran yang dalam suhu terukur, pembakaran atau roasting, penggilingan hingga penyajian yang sangat teliti.

“Pada dasarnya, kopi itu buah yang memiliki rasa manis alami, ini yang kita pelihara hingga teraduk dalam cangkir siap minum,” ujar Khairil.
Rasa manis paling menonjol terdapat pada kopi yang ditanam di Kabupaten Kepahiang. Sebab dengan ketinggian lahan antara 800 hingga 1.200 meter dari permukaan laut, memungkinkan buah kopi mendapat asupan nutrisi yang baik. Apalagi kondisi lahan di Kepahiang yang rata rata merupakan kawasan bekas lelehan lahar gunung berapi yang
sangat subur.

Beberapa jenis kopi yang dihasilkan di wilayah ini adalah Robusta, Arabica, biji kopi luwak dan Semang atau biji kopi yang sudah dimakan hewan selain luwa seperti burung dan hewan lain. Berdasarkan ukuran ada dua jenis yaitu Sintaro yang memiliki biji lebih besar dibandingkan jenis Cikari. Khusus jenis buah Cikari terutama dari pohon kopi Arabica, memiliki kadar asam yang lebih tinggi.

“Yang terbaik dan masuk jenis Premium itu baik Robusta maupun Arabica untuk ukuran biji besar atau Sintaro,” lanjut Khairil.

Fauzi Ladesang, salah seorang produsen kopi Kepahiang mengatakan, untuk memproduksi kopi premium yang bisa dinikmati tanpa gula tetapi tetap terasa manis, dia melakukan proses produksi dengan cara Honey Process. Dari pemilihan biji, pemetikan buah yang tidak asalan hingga penggilingan khusus yang menghasilkan bubuk jenis
Fine Robusta.

“Meskipun digiling kasar atau jenis tubruk, penyajiannya harus tanpa ampas, sebab yang kita minum itu kopi, bukan ampas kopi,” kata Fauzi Ladesang.(dyo)

About didi yong

Check Also

Dok: kompas. Com

9 Minuman Khas Sumatera Utara Bikin Ketagihan, Wajib Dicoba! 

    Medan– Sumatera Utara memang sudah terkenal sebagai kawasan wisata. Tak hanya di situ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by keepvid themefull earn money