Home / news / Musim Dingin Mematikan: Anak-Anak Gaza Hadapi Kondisi Ekstrem di Tengah Serangan Israel

Musim Dingin Mematikan: Anak-Anak Gaza Hadapi Kondisi Ekstrem di Tengah Serangan Israel

Sumber: Pinterest

Yahya Al-Batran, seorang pengungsi Gaza, memeluk bayi laki-lakinya yang baru lahir, Jumaa, sambil mengenang bagaimana anak itu terbaring tak bergerak di dalam tenda dingin yang menjadi tempat tinggal mereka setelah mengungsi dari Beit Lahia. “Dia sudah membeku,” kata Al-Batran, mengisahkan bagaimana dia dan istrinya membawa bayi kembar mereka ke rumah sakit Al-Aqsa, tetapi tidak dapat menyelamatkan Jumaa.

Dilansir dari NBC News, pada hari Sabtu (4/11) Suhu di Gaza minggu ini turun hingga di bawah 45 derajat Fahrenheit, memperburuk kondisi lebih dari 1.500 tenda pengungsi yang terendam air hujan. Pejabat kesehatan setempat melaporkan bahwa setidaknya lima anak meninggal akibat cuaca dingin dan kondisi sulit, sementara saudara kembar Jumaa, Ali, masih dirawat intensif di rumah sakit.

“Kami tidak bisa menjaga anak-anak kami tetap hangat,” ujar Al-Batran dengan penuh penyesalan. Di tengah kehancuran infrastruktur dan terbatasnya akses ke kebutuhan dasar, banyak keluarga Gaza kini berjuang melawan musim dingin yang ganas.

Dr. Mimi Sayed, seorang dokter darurat yang menjadi sukarelawan di rumah sakit Al-Aqsa, mengatakan bahwa setidaknya tiga bayi baru lahir meninggal hanya dalam seminggu terakhir akibat hipotermia. “Tenda-tenda ini tidak mampu melindungi mereka dari dingin, dan makanan pun sangat terbatas,” katanya.

Dokter Tanpa Tapal Batas (Médecins Sans Frontières) memperingatkan bahwa jumlah bayi yang terkena hipotermia dan penyakit pernapasan seperti bronkiolitis dan pneumonia kemungkinan akan meningkat. “Bayi prematur dan yang lahir dengan berat badan rendah sangat rentan,” ujar Dr. Mohammad Abu Tayyem dari rumah sakit Nasser di Khan Younis.

Sementara itu, militer Israel menyatakan sedang menyelidiki laporan tentang kematian bayi akibat cuaca dingin di daerah kantong Gaza. Namun, Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengatakan pihaknya tidak menemukan bukti yang dapat diverifikasi dari sumber yang “tidak terkait dengan Hamas.”

Di tenda pengungsian, video menunjukkan keluarga-keluarga berusaha membersihkan air hujan dari tempat tinggal darurat mereka. Seorang anak berusia 11 tahun, Marwan Amer El-Akhres, membantu memindahkan air dari tenda keluarganya. “Kami pernah menikmati kehangatan musim dingin di rumah kami. Sekarang, lihatlah ini,” katanya sambil menahan dingin.

Hidup di bawah tekanan perang dan musim dingin ekstrem, keluarga-keluarga Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. “Apakah ini kehidupan?” tanya Marwan, penuh harap untuk masa depan yang lebih baik.

About Martha Heriniazwi Dianthi

Check Also

Nasib Naas Menimpa Suhendar, Durian dan Uang Hilang Setelah Kecelakaan di Lampung Barat

Sebuah video viral di media sosial yang menunjukan sebuah truk terbalik yang sedang membawa buah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by keepvid themefull earn money